Breaking News
Loading...

Info Post
K
ambing perah merupakan miniature (bentuk kecil) dari sapi perah. Kedua ternak perah ini memiliki banyak persamaan, tetapi juga memiliki perbedaan yang menonjol. Seperti sapi perah, kambing perah dikembangbiakkan dan diseleksi sejak zaman kuno untuk menghasilkan susu dan jumlah banyak. Konformasi tubuh pada sapi perah, juga diinginkan pada kambing perah. Struktur kelenjar ambing alveoli, saluran susu, sinterva kelenjar, fungsi anatomi dan fungsi putting dalam memproduksi susu pada kambing perah sama dengan sapi. Penyebaran atau konversi pakan menjadi susu juga sama antara keduanya. Periode laktasi selama 305 hari dengan 60 hari periode kering kandang, juga merupakan sarana yang berlaku untuk kambing dan sapi.
 
Di samping persamaan, kambing perah memiliki karakteristik unik dalam memproduksi susu yang berbeda dengan sapi. Kalau sapi memiliki 4 puting dan 4 kambing yang terpisah, kambing hanya memiliki dua ambing saja. Pada umumnya, 7 ekor kambing dapat menghasilkan susu yang sama banyaknya dengan produksi 1 ekor sapi. Namun, jumlah pakan 10 ekor kambing baru sama dengan jumlah pakan seekor sapi. Kambing betina dengan berat 55 kg/ekor dan menghasilkan susu sekitar 2.000 kg dalam sekali laktasi selama 305 hari, sedangkan sapi dengan bobot 540 kg (misal Ayrshire) menghasilkan susu 16.725 kg selama laktasi 350 hari.

Ukuran kambing pera rata-rata hanya sepersepuluh sapi. Oleh karena itu kambing perah lebih mudah dipelihara dibandingkan dengan sapi perah. Kambing lebih mampu mengonsumsi bermacam-macam bahan pakan dibandingkan sapi. Volume pakan yang dibutuhkan kambing pun lebih sedikit dibandingkan sapi. Kambing perah dapat dipelihara dalam skala kecil untuk keperluan rumah tangga dan dapat pula diusahakan sebagai peternakan besar atau skala industri.